“AKU DAN CINTAKU”
Cinta itu beranjak pergi
ketika diri ini tak pantas untuk memiliki jiwanya yang putih.
Inginku buatnya bertahan disini
mengilhami jiwa yang tak berbentuk ini
Tapi, semuanya terlanjur bertabur noda untuk disucikan kembali.
Segenggam cinta untuk mendapatkan hatinya yang begitu berarti
Membelai jemari
sambil berkata